Desa Selat

“Cabai ini salah satu pangan yang strategis. Selalu dibutuhkan. Bahkan sering langka dan harganya mahal. Oleh karena itu kami mendorong Ibu-ibu rumah tangga untuk mengoptialisasi lahan pekarangan dengan menanam cabai,Kata Tim Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng.

Jenis Cabai yang dibagikan diantaranya cabai lombok dan cabai keriting lokal “Kalau cabe bisa dipetik di lahan pekarangan, otomatis bisa menekan pengeluaran dapur. Karena sudah bisa memproduksi langsung di lahan sendiri,” kata Ketua Tim Ketahanan Kabupaten Buleleng.

Untuk Mendapatkan hasil panen yang cukup, dinas ketahanan pangan memberikan 150 polibag/Dusun dan pupuk organik sebagai bahan percampuran tanah. Tanah yang dicampurkan dengan pupuk berbanding ( 3 tanah : 1 pupuk organik). Penyiraman rutin dilakukan setiap 2 hari sekali, perlu di ketahui bahwa cabai tidak tahan tanah yang kadar airnya tinggi. Oleh karena itu pastikan penyiraman dengan volume air secukupnya.

Sementara itu Kepala Desa Selat mengatakan, cabai merupakan salah satu  kebutuhan yang sangat diperlukan oleh ibu rumah tangga untuk membuat masakan, harga cabai akan meningkat saat musim hujan karena cabai tidak tahan dengan hujan. Dirinya berharap, dengan adanya program ini, masyarakat bisa mendapatkan jalan keluar saat harga cabai meningkat.

“Di Selat cabai salah satu pemicu inflasi yang tinggi, namun di Selat rumah-rumah memiliki pekarangan yang luas sehingga kita bisa menanam cabai di rumah dengan menggunakan polibag. Dengan demikian kita setidaknya saat harga cabai meningkat kita tidak perlu beli cabai,” jelas Made Artawan.