Desa Selat

Air bersih yang menjadi masalah utama di wilayah desa Selat terekam dalam koran radar bali dan nusa bali pada bulan oktober 2018. Kiat Pemerintah Desa Selat dalam mengatasi masalah tersebut, Pj. Perbekel Desa Selat Wayan Semadi bersama Bumdes Sejak disepakatinya perjanjian desa melalui Bumdes penggunaan air yang bersumber dari sungai Banyumala desa Wanagiri, saat ini sudah mencapai tahap lelang tender proyek dari CV. PAYU JAYA SEJAHTERA dengan surat perjanjian kontrak nomor: 690/4583/V/2019 tanggal 31 mei 2019 dengan nilai kontrak Rp. 1.999.042.631 ( Satu miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta empat puluh dua ribu enam ratus tiga puluh satu.

"Penggunaan air yang bersumber dari hutan desa dikelola secara adil dan mensejahterakan masyarakat" kata Hesty Sagiri memberikan sambutan Sosialisasi Masalah Air Bersih yang dilaksanakan di Kantor Perbekel Desa Selat (19/06/2019). Desa yang terdampak pada masalah  air adalah  Wanagiri, Panji anom, Sambangan, Panji, Tegallinggah, dan Baktiseraga. 

Kelian Subak Gede Buda mengatakan bahwa "debit air menurun sejak adanya penggunaan air ke beberapa desa termasuk desa selat, tiyang berharap air yang digunakan desa bisa mencukupi masyarakat dan tidak mengganggu pertanian yang ada di hilir"

Apa yang dilakukan desa selat untuk mengatasi hal tersebut?

Hesty menegaskan "uang yang dipungut dari hasil pengelolalaan air ,yang dikelola oleh Bumdes disisihkan untuk reboisasi dan pemeliharaan hutan agar kawasan menjadi tetap lestari". Di samping itu ,Desa harus memberikan kontribusi kepada Bumdes Wanagiri oleh Bumdes Pandan Harum Desa Selat.

Pembentukan tim pengelola air minum Desa Selat untuk mendampingi dan memfasilitasi pelaksanaan pengerjaan dilapangan dan bekerja sama dengan pemilik lahan yang dilewati agar ketika air memiliki kendala, petugas terdekat dapat mengambil tindakan dengan cepat. Petugas mendapat upah melalui perjanjian yang jelas.